tani Kasomalang Wetan

Senin, 13 Agustus 2018

Kelompok Tani


Di desa Kasomalang wetan terdapat sebuah kelompok tani bernama Mekar Arum Sari yang dikepalai oleh bapak Apih dasa dan beranggotakan sekitar 120 orang.
Komoditi unggulannya yaitu padi palawija. Dengan luas sawah sekitar 3 Ha menghasilkan padi saat panen sekitar 7 ton. Pupuk yang dipakai adalah Pupuk Urea dan TS . Hambatan yang ada dalam menanam padi ini adalah Hama Wereng.
Untuk menanam padi kembali biasanya  bibit yang dipakai adalah bibit dari petani itu kembali seperti ciherang dll .Harga bibit padi yaitu 1 juta rupiah per 1 kuintal.
Upah pekerja harian dibayar seharga 30.000 untuk wanita dan 50.000 untuk laki-laki ditambah makan.

Hasil tani ini biasanya dijual ke daerah bandung dalam bentuk gabah dan beras.








Kelompok Ikan


Di desa Kasomalang wetan terdapat Kelompok yang bertani ikan yang bernama Cijaliah Lestari yang di ketuai oleh bapak Ade Hermawan yang berlokasi di RT 07 RW 02, Komoditi ikan yang di tanam adalah ikan nila dan ikan mas. Kelompok ikan yang baru berjalan 1 bulan ini mendapatkan benih ikan dari Dinas Pertanian yang ditanam dalam 2 kolam dengan kurang lebih 5000 ikan dengan pakan 1300 kg.

Situ Cigayonggong

Situ Cigayonggong
Di desa Kasomalang Wetan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang terdapat sebuah objek wisata air yaitu Situ Cigayonggong, yang berarti Danau Cigayonggong. Tepatnya di dusun Cileutik. Luas wilayah situ ini sekitar 3,77 Ha.


Disini, kita dapat memancing berbagai jenis ikan seperti ikan lele, ikan nila, ikan   mas, dan ikan lainnya. 
Banyak fasilitas yang dapat kita nikmati di tempat wisata ini selain memancing. Untuk usia diatas 2 tahun keatas, kita hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp. 5.000,- agar bisa masuk ke kawasan wisata air Situ Cigayonggong ini. 


Bagi yang ingin bermalam di kawasan wisata ini, tersedia juga tempat penginapan di sekitar kawasan Situ Cigayonggong. Tempat wisata ini biasanya ramai setiap akhir pekan dan hari libur. Setiap setahun sekali Situ ini selalu di keringkan dan diambil ikan-ikannya atau dalam bahasa daerah disebut “dibedahkeun”, kegiatan ini dilakukan setiap beberapa hari menjelang bulan Ramadhan, dan biasanya ikan-ikannya dapat dinikamati oleh seluruh warga desa.



Politik dan Pemerintahan

            Partisipasi Politik

                  1.  Jumlah Partai Politik dan Pemilihan Umum
Jumlah Penduduk yang memiliki hak pilih
4075 Orang
Jumlah Penduduk yang menggunakan hak pilih pada pemilu legislatif yang lalu
3623 Orang
Jumlah perempuan dari penduduk desa/kelurahan ini yang aktif di partai politik
1 Orang
Jumlah partai politik yang memiliki pengurus sampai di Desa/Kelurahan ini
3 Partai
Jumlah partai politik yang mempunyai kantor diwilayah desa/kelurahan ini
3 Partai
Jumlah penduduk yang menjadi pengurus partai politik dari desa/kelurahan
15 Orang
Jumlah penduduk yang dipilih dalam Pemilu Legislatif yang lalu
5 Orang
Jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih dalam pemilihan presiden/wakil
3623 Pemilih

                  2.   Pemilihan Kepala Daerah
Jumlah Penduduk yang memiliki hak pilih
4075 Orang

                  3.    Penentuan Kepala Desa/Lurah dan Perangkat Desa/Kelurahan
Penentuan jabatan kepala desa
Dipilih masyarakat secara langsung
Penentuan sekretaris desa
Ditunjuk,diangkat dan ditetapkan oleh Bupati/Walikota
Diusulkan oleh kepala desa, dipilih, diangkat dan ditetapkan oleh Bupati/Walikota
Penentuan perangkat desa termasuk kepala dusun
Ditunjuk,diangkat dan ditetapkan oleh kepala desa serta dilaporkan ke Camat
Masa jabatan kepala desa
6 tahun

                  4.   Pemilihan BPD
Jumlah anggota BPD
11 Orang
Penentuan anggota BPD
Dipilih oleh perwakilan masyarakat desa secara musyawarah dan mufakat
Pimpinan BPD
Dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung
Pemilikan Kantor/ruang kerja BPD
Ada
Anggaran untuk BPD
Ada

Produk keputusan BPD tahun ini
1.       Peraturan Desa
2.       Permintaan keterangan dari kepala desa 4 kali
3.       Rancangan peraturan desa 2 buah
4.       Menyalurkan aspirasi masyarakat 6 kali
5.       Menyatakan pendapat kepada kepala desa 6 kali
6.       Menyampaikan usul dan pendapat kepala desa 6 kali
7.       Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan APB Desa 4 kali

                  5.   Pemilihan dan Fungsi Lembaga Kemasyarakatan
Keberadaan organisasi lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan
Ada
Dasar Hukum keberadaan lembaga kemasyarakatan Desa/LKD
Perdes
Jumlah organisasi anggota lembaga kemasyarakatan desa termasuk RT,RW, PKK, LKMD/K, LPM, Karang Taruna, Bumdes, Lembaga Adat, Kelompok Tani dan Lembaga lainnya sesuai ketentuan
8 Unit Organisasi


          Sumber: Data Profil Desa Kasomalang Wetan, 2017

Pembuatan Kerupuk Getruk











Minggu, 12 Agustus 2018

Pengajian Rutin di Kasomalang Wetan


     Kegiatan Pengajian  yang diselenggarakan di berbagai wilayah sangat beragam. Kegiatan pengajian yang diselenggarakan disetiap wilayah biasanya ditujukan untuk anak-anak, bapak-bapak dan ibu-ibu. Kegiatan pengajian ini pada umumnya dilaksanakan setiap hari,minggu, bulan disesuaikan dengan jadwal kegiatan dari setiap Majelis Taklim yang ada diberbagai wilayah.
Pengajian ibu-ibu Majelis Taklim ( MT ) di Desa Kasomalang Wetan biasa digelar setiap hari di berbagai Dusun, Rt. dan Rw. Adapun pelaksanaannya, untuk pengajian anak-anak dilaksanakan sore hari,  untuk ibu-ibu setelah dzuhur dan Ashar sedangkan pengajian untuk bapak-bapak dilaksanakan setelah Maghrib.
       Dari berbagai Majelis Taklim yang ada di Desa Kasomalang Wetan , ketua Majelis Taklim pada umumnya memberikan opini yang sama mengenai kegiatan pengajian anak-anak, bapak-bapak dan ibu-ibu. Mereka mengatakan bahwa pengajian yang rutin diselenggarakan setiap hari,minggu maupun bulan ini dapat meningkatkan kualitas keimanan dan dapat menjalin tali silaturahim diantara mereka. Mereka dapat menyisihkan sebagian harta mereka melalui infak di setiap Majelis Taklim, dimana dengan terkumpulnya uang infak dapat digunakan untuk kegiatan keagamaan yang menambah nilai positif. Adapun pengajian anak-anak yang diselenggarakan pada sore hari ini merupakan sarana bagi anak-anak untuk menambah pengetahuan keagamaan dan menjadi bekal mereka untuk kehidupan yang akan datang.



Peta Desa Kasomalang Wetan

Peta Wilayah Desa Kasomalang Wetan


Permasalahan Sosial Kemasyarakatan

       1.       Permasalahan Sosial
Karena Desa Kasomalang wetan adalah desa yang termasuk transisi dari desa ke kota. Permasalahan utama yang dihadapi Desa Kasomalang Wetan adalah tentang prilaku masyarakat yang cenderung individualis dan ada sebagian masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar.

       2.       Permasalahan Pendidikan
Untuk masalah pendidikan, kegiatan pendidikan sudah baik dilaksanakan dengan banyaknya sekolah yang didiirikan dan kemudahan akses untuk bersekolah.

       3.       Permasalahan Agama
Untuk masalah keagamaan, kegiatan keagamaan sudah baik dilaksanakan dengan adanya pengajian rutin ibu-ibu di setiap RT/RW.

       4.       Permasalahan Kesehatan
Di Desa Kasomalang Wetan, masalah kesehatan yang ada adalah kesehatan lingkungan. Salah satu yang paling utama adalah mengenai buang sampah sembarangan. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah terlihat dari sedikitnya jumlah tempat sampah yang ada di Desa Kasomalang Wetan, sehingga sampah terlihat berserakan di mana-mana.

       5.       Permasalahan Ekonomi
Sebenarnya, hasil pertanian Desa Kasomalang Wetan adalah produk yang berkualitas tinggi, namun pengelolaan sektor pertanian masih secara tradisional. padahal jika manajemen pertanian dikelola lebih baik lagi, hasil pertanian bisa menjadi lebih baik lagi, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Produk pertanian Desa Kasomalang Wetan untuk lahan basah (sawah) masih monoton pada unggulan padi sedikit palawija, hal ini di akibatkan adanya struktur tanah yang mungkin belum tepat untuk produk unggulan pertanian diluar sentra padi dan persoalan mendasar lainnya. Kurangnya kemitraan desa akan hasil produksi sumberdaya alamnya mengakibatkan tidak berkembangnya hasil pendapatan masyarakat

       6.       Masalah Budaya
Masalah budaya yang terdapat di Desa Kasomalang Wetan adalah sudah mulai punahnya budaya khas daerah ini. Hal itu disebabkan karena minat pemuda dalam melestarikan budaya setempat sudah tergerus arus globalisasi dan modernisasi.

Program Kegiatan 5 : Pembuatan spot foto selfie di Situ Cigayonggong

    Program kerja yang dikatakan cukup berhasil memacu kreatifitas kami mahasiswa KKNM untuk memperindah situ cigayonggong dan sebagai bentuk kerja nyata kami kembali membuat program dengan melibatkan aparat desa, tokoh masyarakat ,karang taruna serta warga sekitaran situ. 


    Dalam rangka menarik minat masyarakat mahasiswa KKNM, menambahkan papan nama Situ cigayonggong ucapan “SELAMAT DATANG”. Selain itu sebagai pendukung fungsi taman maka di tambahkan spot untuk selfie agar menarik, karena situ cigayonggong satu-satunya destinasi wisata yang ada di desa kasomalang wetan dengan tujuan menambah PAD dan mendongkrak ekonomi masyarakat yang ada di kasomalang wetan.


















Program Kerja 4 : Membersihkan Situ Cigayonggong

  Sebagai tindak lanjut dari program kegiatan KKNM yang menitikberat pada potensi wisata, kami mahasiswa yang penempatan KKNMnya di desa kasomalang wetan memiliki objek kajian yang berpotensi yaitu situ cigayonggong.



  Namun kendala atau permasalahan yang dihadapi lebih pada kebersihan, tidak dapat dielakan lagi kebersihan merupakan permasalahan yang “sepele” Namun tak berujung. Dalam pemimplementasian atau penerapannya, program kerja kebersihan situ cigayonggong menjadi prioritas utama dan sebgai kerja bentuk nyata kami mahasiswa dalam mengelola potensi wisata situ cigayonggong, kami mahasiswa memulai tindakan dengan memprogram dari mencari informasi atau data dari desa,melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat dan karang taruna setempat, mengatur jadwal kegiatan kebersihan.









Setelah semua program berjalan hasil yang didapat tidak terlalu jauh berbeda namun setidaknya mampu mengurangi masalah kebersihan seperti ecenggondok yang dulunya hampir menutup semua permukaan air situ kini hilang dan nampak jelas terlihat air situ,sampah yang berserakan kini mulai berkurang dengan diadaknnya tong sampah di sekitaran situ serta lahan yang dulunya hanya sebagai pekarangan kosong dan tempat menumpuk sampah kini sebagai taman.


Dengan demikian, meskipun tadak semua terbenah namun dampak yang dihasilkan dari program kerja kami mahasiswa mampu merubah dan memfungsikan kembali situ sebagai mana mestinya.